ESEMKA'S Weakness According Tester Team
Kementerian Perhubungan menyatakan jika sertifikat uji tipe untuk Esemka dari Surakarta belum biasa dikeluarkan. Beberapa hari lalu, mobil Rajawali Esemka menjalani uji kelaikan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Ternyata hasilnya, menyatakan mobil ini belum ramah lingkungan karena hasil uji emisi melewati ambang batas standar.
Berdasarkan versi Produsen, Direktur Utama PT. Solo Manufaktur Kreasi, Sulistyo Rabono, mengatakan penyebab mobil Esemka Rajawali tidak lolos uji emisi adalah masih menggunakan Catalytic Conventer (CC) versi lama.
Sedangkan hasil dari tim Uji, hasil perolehan emisi Esemka yakni, kandungan karbon monoksida sebesar 11,63 gram/kilometer, dan HC+NOx sebesar2,69 gram/kilometer. Standarnya, kandungan karbon monoksida hanya lima gram/kilometer, HC+NOx 0,70 gram/kilometer. Satu-satunya yang harus dilakukan adalah menambah peralatan catalytic converter di saluran gas buang.
Catalytic converter bertugas untuk memecah karbon yang dihasilkan dari pembakaran. Peralatan tersebut juga akan mengoksidasi gas buang sehingga emisinya bisa tereduksi. Dengan alat tersebut emisi gas buang yang dihasilkan bisa turun hingga 50 persen.
Untuk membuat semakin sempurna, perangkat electronic control unit (ECU) juga harus diganti dengan keluaran terbaru.
Sukiat juga mengakui jika peralatan catalytic converter memang belum terpasang. Pemasangan peralatan tersebut akan berimbas pada harga jual mobil Esemka.
Jangan menyerah, maju terus ESEMKA !!!!
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/02/122387515/p-Kelemahan-Esemka-Versi-Tim-Uji-Emisi
No comments:
Post a Comment